Rabu, 25 Maret 2009

KPU Diingatkan Tidak Partisan

Kamis, 04 Desember 2008
BATAM CENTRE - Elemen mahasiswa se-Kota Batam yang terdiri dari PMII, BMM dan BEM Uniba mengingatkan anggota KPU tidak partisan dan main mata dengan sejumlah kontestan pemilu. Penegasan itu disampaikan ejumlah elemen mahasiswa Kota Batam ini dalam sebuah diskusi informasl yang digelar oleh pengurus cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Batam Rabu (3/12) kemarin di Sekupang. KPU Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), KPU Kota Batam dan KPU se-Kepri sebagai penyelenggara Pemilu 2009 harus bersikap netral.

"Kami menghimbau kapada KPU se-Kepri untuk bekerja secara profesional sesuai mekanisme. Hal itu dilakukan agar pelaksanaan Pemilu yang akan digelar tahun depan berlangsung jujur, adil dan demokratis," kata Hazhary Ketua PC PMII Kota Batam.

Dikatakannya, KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu harus menjunjung tinggi demokrasi, dan bersikap netral dengan tidak menjadi Tim Sukses salah satu kandidat partai politik. Nah bila nanti kedapatan, maka harus siap mundur," tegas Hazhary. Netralitas itu, bukan hanya tidak terlibat parpol saja, tapi juga sikap dan kinerja harus dijunjung dalam mengemban amanah rakyat.

KPU ini sangat rawan dalam pelaksanaan pemilu nantinya. Sebab diakui atau tidak, para anggota yang terlibat di lembaga tersebut, turut menentukan sukses tidaknya pelaksanaan pemilu tahun depan.

Meskipun demikian adanya, aktivis mahasiswa ini yakin calon-calon yang terseleksi nanti bisa menjaga netralitas. Kendati dalam nuraninya para anggota KPU ini memiliki pilihan dalam Pemilu, karena mereka masih memiliki hak pilih sama seperti masyarakat umum.

"KPU dan Panwaslu tidak boleh partisan. Intinya komitmen dan menjalankan tugas sebaik-baiknya, dengan menjungjung netralitas dan sportifitas. Bagaimanpun sukses dan tidaknya pemilu, kedua lembaga ini sangat menentukan," kata Fahir yang juga pentolan PMII asal Cilacap, Jawa Tengah manambahkan.

Memang tidak mudah menjadi anggota KPU. Selain butuh komitmen, mereka juga harus mau bekerja keras, karena, di tangan merekalah, salah satu kunci sukses pelaksanaan pemilu.

"Selain kemampuan personal, kesiapan mental menjadi tolak ukur yang penting. Karena rawan tindakan suap yang dilakukan caleg ataupun carpol," kata Zaelani Direktur Eksekutif Batam Monitoring Mission (BMM) Kota Batam.

KPU dan Panwaslu harus menjaga independensi. "Kedua lembaga ini sangat rawan, jika partisan atau mudah tergoda uang atau materi, maka hasil pemilu akan menelorkan wakil rakyat bermental rusak," kata Khoirudin Ketua BEM Uniba. (sm/ts)

Tidak ada komentar: